Tuesday, November 16, 2010

For the Last, Bro!

Dr.C's POV

Aku menyukai suasana pagi ini. Pagi yang damai, cerah, dan bebas dari kicauan si Dr.X itu. Well, Well. Entah kenapa sejak kami berangkat tadi, hingga sampai di tempat ini, Dr.X terus-menerus menutup mulutnya dan hanya memandang nanar ke jendela.

"Sudah sampai," kata Deddii Baskoro dan mengajak kami turun.

Dari kejauhan, tampak sebuah mobil sport dengan kap terbuka melaju ke arah kami. Tak lama, si pengemudi itu pun turun dan menyapa kami. "Selamat pagi, De-Bas (Deddii Baskoro), Dr.X, dan Dr.C!"

Ya. Pengemudi mobil sport hitam mengkilat itu adalah Michael Guang, kakak kami tercinta. Sekarang, kami sedang berada di depan sekolah barunya. De-Bas bilang, tujuan kami di sini adalah mengantarkan Michael menuju ke kehidupannya yang baru.

"Aku akan merindukanmu... Huhuuhuhuuu" kata Dr.X sesenggukan sambil bergelayut manja pada lengan Michael.

"Cup Cup Cup..." Michael menepuk-nepuk pipi Dr.X lembut. "Kakak juga akan merindukanmu..." "Kamu jaga Dr.C baik-baik, ya.."

Kulihat, raut wajah Dr.X langsung berubah menjadi neg begitu Michael menyebutkan namaku. Huh. Tak perlu dijaga Dr.X pun aku bisa menjaga diri. Dasar!

"Dr. C," panggil Michael begitu ia berhasil melepas pelukan Dr.X. "Kutitipkan motorku padamu, ya. Tolong dirawat dengan baik."

"Maaf, Michael. Tapi, motormu baru saja kubuang ke tempat sampah kemarin..."

PLETAK! Michael menjitak kepalaku

"Awww.." rintihku. Ah, dasar Michael sialan.

"Kamu tega Dr.C. Tegaaaa... Huwwaaaaaaa" tangis Michael pun pecah saat itu juga.

"Apa sich yg kamu pikirkan?! Kasian Michael, dong, Dr.c... Itu kan motor kesayangannya. Iiih... Sebel, deh. Nejong Tralalalaaa," omel Dr.X padaku.

"SUDAHLAH!" bentakku pada Dr.X. "JANGAN MEMPROVOKASI!!!!" PLAK! aku menampar Dr.X.

"Michael! Dr.X! Dr.C! Cukup!" lerai De-Bas di tengah-tengah pertengkaran kami. "Bisa tidak kalian bersikap dewasa sedikit?!"

"Iiih.. De-Bas, jahat! De-Bas memarahikuuu... Jessuuuuuu..." Dr.X berlari meninggalkan kami dan langsung membenamkan dirinya pada pelukan Jesu yang-entah sejak kapan-berada di belakang mobil kami.

"Michael. Maafkan, De-Bas. De-Bas sendiri yg menyuruh Dr.C membuang motor bututmu itu," kata De-Bas berusaha menjelaskan.

"Iya tapi kenapa, De-Bas? Kenapa?"

"Karena..." De-Bas terlihat sangat susah untuk menjelakan. "Karena..." ia menunduk seakan ada sebuah penyesalan dalam dirinya.

"Karena MOTORMU ITU SUDAH JADI SARANG TIKUS, bodoh!" selaku. "Kau mau kami semua kena penyakit gara-gara motor busukmu itu hah?!" bentakku pada Michael. Uh, aku jadi geregetan dengan sikap Michael. Sejak kapan ia jadi sensitif seperti itu? Ah, ini pasti gara-gara Michael lebih sering hang out dengan Dr.X akhir-akhir ini. wkwkwkwk

"huft," kudengar Michael menghela nafas. "Kau benar, Dr.C. Maafkan aku ya," dan pada akhirnya kami pun berdamai.

Tak lama, Michael pun berpamitan padaku. Tak lupa pada De-Bas dan Dr.X (walaupun dari jarak yang jauh).

Dari kejauhan, kulihat Michael memasuki gerbang sekolah barunya. Dan begitu ia memasuki gerbang itu...

"Michael!!! Huwaaa" "Michael!!! Iiih.. Keren banget, sih!" "Michael!!! Uwaaaaaa!!!"

Haha. Michael langsung diserbu murid-murid perempuan di sekolah barunya. Kulihat Michael sampai kewelahan ditarik sana-sini oleh gadis-gadis itu. Ada yg minta foto lah, tanda tangan lah, nomer hape lah, sampai minta sun-glasses yg sedang dipakainya segala.. hahaha. Dasar Michael. Mentang-mentang sekarang artis, sudah tidak pakai kacamata minus nan tebalnya itu lagi..

Sementara itu...

Kulihat Dr.X sudah tidak berada dalam pelukan Jesu lagi. Kini, Dr.X sedang berusaha menahan Jesu agar tidak menghampiri Michael Guang yang sedang dikerubungi gadis-gadis penggemarnya itu.

"Lepaskan, Dr.X!" bentak Jesu sambil melepaskan tangan Dr.X yg sedari tadi menarik-narik tangannya.

"Jesu. Kumohon jangan pergi..."

"Maaf. Aku sudah tidak mau dengamu lagi," dan Jesu pun segera meninggalkan Dr.X yg hanya bisa terperangah mendengarkan keputusannya itu.

Jesu menghampiri Michael Guang. "Michaeeelll..." sapanya sok ramah. "Masih ingat denganku?"

Micahel pun berbalik dan melepas kacamatanya. "Maaf, anda siapa, ya?"

"Jesu.. Jesu.. Masa kamu nggak inget sama aku?"

"Maaf," Michael memakai kacamatanya lagi. "Sepertinya saya memang tidak mengenal anda," dan Michael pun berlalu bersama kerumunan gadis-gadis itu.

-End-

2 comments:

  1. Sek2...ni kejadian nee pie toh ?
    masak bar perpisahan lgsg lupaa ?? @@
    Tp apikk siiii.... :)

    ReplyDelete
  2. yho si MG kn skrg dh jaim gituu.. nggak level lah, gaul mbe babby sitter. wkwkwkwk

    ReplyDelete